Lailatul
Qadar atau Malam al-Qadar telah diketahui umum sebagai malam yang amat
istimewa buat seluruh umat Islam. Ia berdasarkan ayat al-Quran dari
surah al-Qadr . Firman Allah SWT :
Di
Malam ini jugalah Nabi SAW bersungguh-sungguh beribadat melebihi
malam-malam Ramadhan yang lain. Disebutkan di dalam sebuah hadith :-
Ertinya
: Adalah Nabi SAW, beribadat dengan (lebih) bersungguh dan kuat di
sepuluh malam terakhir Ramdhan, tidak sebagaimana baginda di malam-malam
yang lain" ( Riwayat Muslim, no 1175 )
Sebuah lagi hadis menyebut :-
انه كان يعتكف فيها ويتحرى ليلة القدر خلالها
Ertinya : "Adalah
Nabi SAW beriktikaf padanya dan berusaha mencari malam al-qadar darinya
(malam-malam ramadhan)" ( Riwayat al-Bukhari & Muslim)
أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا دخل العشر أحيا الليل وأيقظ أهله وشد مئزره
Ertinya
: " Apabila telah masuk 10 terakhir bulan Ramadhan, maka Nabi
menghidupkan malam, mengejutkan isterinya dan mengetatkan kainnya (tidak
menyetubuhi isterinya kerana amat sibuk dengan ibadat yang khusus)" (
Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Malam lailatul qadar mempunyai tanda-tanda, diantaranya:
Pertama: Malam itu udaranya sedang, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Dalilnya adalah sabda Rasulullah saw :
ﺇﻧﻲ ﻛﻨﺖ ﺃﺭﻳﺖ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ ، ﺛﻢ ﻧﺴﻴﺘﻬﺎ ، ﻭﻫﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺸﺮ ﺍﻷﻭﺍﺧﺮ ﻣﻦ ﻟﻴﻠﺘﻬﺎ ، ﻭﻫﻲ ﻟﻴﻠﺔ
ﻃﻠﻘﺔ ﺑﻠﺠﺔ ﻻ ﺣﺎﺭﺓ ﻭ ﻻ ﺑﺎﺭﺓ
“Saya pernah diperlihatkan Lailatul Qadar, akan tetapi saya lupa, malam itu jatuh pada malam sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, suasana malam itu cerah dan indah, tidak panas dan tidak dingin.” (Hadits shahih riwayat Ahmad ,Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).
Kedua: Matahari pada pagi harinya terbit berwarna merah dan sinarnya tidak menyengat. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab:
ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﺗﻄﻠﻊ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻻ ﺷﻌﺎﻉ ﻟﻬﺎ
“Rasulullah saw telah memberitahukan kita bahwa matahari terbit pada hari itu tidak bercahaya (sinarnya tidak menyengat).” (HR. Muslim).
No comments:
Post a Comment